Bulan ramadhan selalu menjadi bulan yang istimewa terkhususnya untuk para kalangan kaum muslimin,bulan yang menyajikan pundi-pundi pahala yang dilipatgandakan disana yang nantinya sebagai bekal diakhirat kelak, nuansa Ramadhan yang ringan-ringannya berbuat kebajikan membuat kebajikan dikompetisikan sehingga pada bulan ramadhan iklimnya sangatlah menyejukan bagi jiwa dan batin-batin yang kegersangan akan kemaknaan ataupun kebajikan.
Penulis dengan kesubjektiffan tulisannya
ingin sedikit berbagi cerita mengenai pengalaman mental dan spiritual
berdasarkan olah kontemplasinya sendiri,penulis ingin sedikit menuangkan
tulisan mengenai "menjalani ramadhan dengan sadar",bulan ramadhan dan
segala aturannya menggiring manusia untuk peka dengan keadaan-keadaan sekitar,
ramadhan bak ibarat even pelatihan mental ataupun spiritual guna membentuk
manusia agar menjadi manusia paripurna atau manusia yang memiliki Budi yang
luhur. Dengan segala fasilitas yang memadai disana seperti keringanan dalam
melakukan kebajikan, dilipatgandakannya pahala kebajikan, dan terbuka lebarnya
pintu ampunan Tuhan, yaah tentu saja itu sebagai pecutan untuk lebih
menggalakkan kebajikan,harapannya pelatihan tersebut dapat digunakan sebagai
bekal nanti dalam mengarungi kehidupan selanjutnya, ya tentu saja untuk
menghadapi bulan setelah bulan ramadhan menimbang bulan ramadhan hanya satu
bulan setiap satu tahun sekali,bulan ramadhan seringkali dilewatkan terutama
oleh penulis dengan rasa kehampaan dan rasa kurang maksimal dalam menjalani
pelatihan mental ataupun spiritual tersebut karena kurangnya kepekaan dan
kesadaran penulis untuk benar-benar melebur bersama bulan ramadhan, contohnya,
di bulan ramadhan kebaikan kecil senantiasa memiliki nilai lebih dan hal itu
seringkali dihiraukan oleh penulis utamanya, penulis sering lalai karena
kesibukannya menjadi manusia teknis, dan masih saja keteknisan itu dibawa ke
bulan ramadhan. penulis sering menghambur-hamburkan waktu dengan sia-sia tanpa
kepekaan atau kebermanfaatan untuk maraup pundi-pundi pahala, penulis dengan
subjektif ingin sedikit memberikan contoh menjalani bulan ramadhan dengan
sadar, contohnya saja ketika kita sibuk membaca Al-Qur'an dan menghayatinya itu
dapat membebaskan jiwa ataupun batin dari ketersanderaan pernak-pernik dunia
media sosial umpamanya,sehingga jiwa menjadi tentram dan tenang tanpa
kepalsuan,contoh lainya adalah kesadaran akan berpuasa yang memang identitas
dari bulan ramadhan itu sendiri,puasa sebagai ajang untuk membebaskan jiwa dari
penjara nafsu yang senantiasa menglincirkan manusia ke jurang kesesatan,tetapi
lebih dari itu puasa dihadirkan agar manusia peka akan apa yang telah Tuhan
kasih kepadanya dan senantiasa menjadi manusia yang cerdas bersyukur dan peka
akan nikmat Tuhan dari segala aspek,puasa mengajarkan manusia untuk turut serta
merasakan keadaan orang-orang yang lapar utamanya dan selanjutnya agar manusia
bisa bersyukur dengan nikmat yang diberikan Tuhan olehnya dan dengannya muncul
harapan untuk bisa saling berbagi sebagai tindakan continue dari puasa
tersebut. seringkali bulan ramadhan cepat berlalu dan terlewatkan begitu saja
dan menyesal di akhir karena menjalankannya tidak sadar,maka perlunya kita tuk
sadar terus tentang hakikat bulan ramadhan itu sendiri dengan menyelami unsur-unsur
magis nya sehingga kita benar-benar dapat keberkahan dan feelnya dari bulan
ramadhan, kiranya begitu tulisan ini ingin ditulis oleh penulis sebagai
pengingat diri khususnya dan khalayak ramai jika mau dicurhati penulis
umpamanya, hehehe sekian.
0 Komentar