Selamat Datang di Website Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Karanganyar | Anggun Dalam Moral Unggul Dalam Intelektual | Religiusitas, Intelektualitas, dan Humanitas Menjalani Bulan Ramadhan dengan Sadar

Menjalani Bulan Ramadhan dengan Sadar

Bulan ramadhan selalu menjadi bulan yang istimewa terkhususnya untuk para kalangan kaum muslimin,bulan yang menyajikan pundi-pundi pahala yang dilipatgandakan disana yang nantinya sebagai bekal diakhirat kelak, nuansa Ramadhan yang ringan-ringannya berbuat kebajikan membuat kebajikan dikompetisikan sehingga pada bulan ramadhan iklimnya sangatlah menyejukan bagi jiwa dan batin-batin yang kegersangan akan kemaknaan ataupun kebajikan.

Penulis dengan kesubjektiffan tulisannya ingin sedikit berbagi cerita mengenai pengalaman mental dan spiritual berdasarkan olah kontemplasinya sendiri,penulis ingin sedikit menuangkan tulisan mengenai "menjalani ramadhan dengan sadar",bulan ramadhan dan segala aturannya menggiring manusia untuk peka dengan keadaan-keadaan sekitar, ramadhan bak ibarat even pelatihan mental ataupun spiritual guna membentuk manusia agar menjadi manusia paripurna atau manusia yang memiliki Budi yang luhur. Dengan segala fasilitas yang memadai disana seperti keringanan dalam melakukan kebajikan, dilipatgandakannya pahala kebajikan, dan terbuka lebarnya pintu ampunan Tuhan, yaah tentu saja itu sebagai pecutan untuk lebih menggalakkan kebajikan,harapannya pelatihan tersebut dapat digunakan sebagai bekal nanti dalam mengarungi kehidupan selanjutnya, ya tentu saja untuk menghadapi bulan setelah bulan ramadhan menimbang bulan ramadhan hanya satu bulan setiap satu tahun sekali,bulan ramadhan seringkali dilewatkan terutama oleh penulis dengan rasa kehampaan dan rasa kurang maksimal dalam menjalani pelatihan mental ataupun spiritual tersebut karena kurangnya kepekaan dan kesadaran penulis untuk benar-benar melebur bersama bulan ramadhan, contohnya, di bulan ramadhan kebaikan kecil senantiasa memiliki nilai lebih dan hal itu seringkali dihiraukan oleh penulis utamanya, penulis sering lalai karena kesibukannya menjadi manusia teknis, dan masih saja keteknisan itu dibawa ke bulan ramadhan. penulis sering menghambur-hamburkan waktu dengan sia-sia tanpa kepekaan atau kebermanfaatan untuk maraup pundi-pundi pahala, penulis dengan subjektif ingin sedikit memberikan contoh menjalani bulan ramadhan dengan sadar, contohnya saja ketika kita sibuk membaca Al-Qur'an dan menghayatinya itu dapat membebaskan jiwa ataupun batin dari ketersanderaan pernak-pernik dunia media sosial umpamanya,sehingga jiwa menjadi tentram dan tenang tanpa kepalsuan,contoh lainya adalah kesadaran akan berpuasa yang memang identitas dari bulan ramadhan itu sendiri,puasa sebagai ajang untuk membebaskan jiwa dari penjara nafsu yang senantiasa menglincirkan manusia ke jurang kesesatan,tetapi lebih dari itu puasa dihadirkan agar manusia peka akan apa yang telah Tuhan kasih kepadanya dan senantiasa menjadi manusia yang cerdas bersyukur dan peka akan nikmat Tuhan dari segala aspek,puasa mengajarkan manusia untuk turut serta merasakan keadaan orang-orang yang lapar utamanya dan selanjutnya agar manusia bisa bersyukur dengan nikmat yang diberikan Tuhan olehnya dan dengannya muncul harapan untuk bisa saling berbagi sebagai tindakan continue dari puasa tersebut. seringkali bulan ramadhan cepat berlalu dan terlewatkan begitu saja dan menyesal di akhir karena menjalankannya tidak sadar,maka perlunya kita tuk sadar terus tentang hakikat bulan ramadhan itu sendiri dengan menyelami unsur-unsur magis nya sehingga kita benar-benar dapat keberkahan dan feelnya dari bulan ramadhan, kiranya begitu tulisan ini ingin ditulis oleh penulis sebagai pengingat diri khususnya dan khalayak ramai jika mau dicurhati penulis umpamanya, hehehe sekian.

Posting Komentar

0 Komentar