Setiap ujian dan musibah adalah rahasia takdir yang telah Allah gariskan semenjak zaman azali, bahkan ujian merupakan wasilah bagi seorang mukmin untuk mengasah serta meningkatkan keimanan. Tidak ada satu makhlukpun yang mengetahui apa yang akan menimpanya esok hari. Walaupun demikian, bukan berarti kita dilarang untuk berlindung dari musibah dan takdir buruk. Bahkan syariat Islam yang penuh hikmah ini memerintahkan kepada umatnya agar senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai musibah serta dari takdir yang buruk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
تَعَÙˆَّØ°ُوا بِاللَّÙ‡ِ Ù…ِÙ†ْ جَÙ‡ْدِ الْبَلاَØ¡ِ ÙˆَدَرَÙƒِ الشَّÙ‚َاءِ Ùˆَسُوءِ الْÙ‚َضَاءِ ÙˆَØ´َÙ…َاتَØ©ِ الأَعْدَاءِ
Imam Nawawi di dalam kitab Al Adzkar menukilkan perkataan Imam Ghazali yang mengatakan, ‘Ketahuilah, sejatinya menolak musibah dengan doa adalah termasuk takdir Allah. Doa merupakan sebab untuk menolak musibah dan sekaligus sebab terwujudnya rahmat. Hal ini bagaikan perisai yang merupakan sebab untuk menangkis senjata atau air yang merupakan sebab tumbuhnya tanaman dari dalam bumi. Sebagaimana perisai dan anak panah yang saling menyerang dan menahan, demikian pula halnya doa dan musibah. Dan dalam mengakui takdir, tidak disyaratkan untuk meninggalkan senjata saat perang.
***
Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman
PC IMM KARANGANYAR
0 Komentar